Jumat, 24 Oktober 2014

MODEL-MODEL IPA TERPADU


Jika ditinjau dari sifat materi yang dipadukan maka sedikitnya ada dua macam bentuk implementasi pembelajaran IPA Terpadu, yaitu (1) pembelajaran IPA Terpadu intra disiplin ilmu, dan (2) pembelajaran IPA Terpadu antar disiplin ilmu. Pembelajaran IPA Terpadu dikatakan bersifat intra disiplin ilmu jika yang dipadukan adalah materi-materi (pokok bahasan, konsep, keterampilan, atau nilai-nilai) dalam satu disiplin ilmu, misalnya dalam satu bidang studi biologi. Suatu pembelajaran yang memadukan materi bagian-bagian tumbuhan dan keterampilan mengelompokkan merupakan pembelajaran IPA Terpadu intra disiplin ilmu biologi.
Sementara itu, pembelajaran IPA Terpadu yang memadukan konsep atau pokok bahasan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu lainnya dikatakan pembelajaran IPA Terpadu antar disiplin ilmu. Suatu pembelajaran proses melihat yang memadukan konsep-konsep fisika dan biologi, dikatakan sebagai pembelajaran IPA Terpadu antar disiplin ilmu. Pembelajaran IPA Terpadu jenis ini juga dapat terjadi antara bidang studi fisika dan kimia, atau bidang studi biologi dan kimia, serta antara bidang studi ilmu bumi dan kimia.

Fogarty (1991) mengemukakan bahwa terdapat 10 tipe pembelajaran Terpadu. Namun dengan mempertimbangkan berbagai teknis penerapannya, studi IPA di Jawa Timur (1999 s/d 2002) memilih tiga tipe pembelajaran IPA Terpadu untuk diterapkan, yaitu (a) model keterhubungan (connected), (b) model jaring laba-laba (webbed), dan (c) model keterpaduan (integrated).
 1.    Model keterhubungan adalah model pembelajaran IPA Terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain di dalam  satu  disiplin  ilmu. Sebagai  contoh,  guru secara sengaja memadukan antara konsep perubahan wujud dan energi matahari dalam disiplin fisika.
2. Tipe jaring laba-laba merupakan tipe pembelajaran IPA Terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Dengan pendekatan ini, pengembangan pembelajaran IPA Terpadu dimulai dengan menentukan tema tertentu, misalnya interaksi. Tema dapat ditetapkan dengan kesepakatan antara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru.
Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan oleh siswa 
3. Tipe keterpaduan merupakan tipe pembelajaran IPA Terpadu yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu. Tipe ini diusahakan dengan cara menggabungkan disiplin ilmu dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa disiplin ilmu.
Berbeda dengan tipe jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam tipe keterpaduan tema yang berkaitan dan bertumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih guru dalam tahap perencanaan program.
Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan, dan sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester dari beberapa disiplin ilmu dalam Sains. Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterkaitan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa disiplin tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar