Jumat, 24 Oktober 2014

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU



 
Untuk membuat rancangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu, diperlukan persiapan dan perencanaan matang untuk menjamin terjadinya pengalaman belajar yang sukses bagi siswa. Pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan ketika merancang pembelajaran IPA Terpadu meliputi:

A.    Analisis kurikulum
Langkah pertama dalam membuat rancangan pembelajaran IPA Terpadu adalah menganalisis kurikulum untuk mendapatkan SK dan KD yang akan dipilih, mengenali bidang yang cocok untuk dikaji. Hal ini dapat dilakukan oleh seorang guru atau sekelompok guru IPA yang disarankan untuk mengadakan suatu sesi curah pendapat untuk mengenali tema yang mungkin. Saat mempertimbangkan tema, beberapa faktor perlu diperhitungkan. Pertama adalah minat siswa. Suatu tema harus mampu menangkap minat dan rasa ingin tahu siswa sekaligus memotivasi dan menantang. Keterlibatan siswa dalam curah pendapat awal dapat membantu dalam penentuan subjek apa yang merangsang minat dan  keingintahuan siswa. Faktor kedua yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah lingkup topik. Akhirnya, faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan ketika pemilihan tema adalah menilai apakah sumber-sumber yang tersedia memadai untuk aktivitas agar aktivitas tersebut dapat dilaksanakan secara utuh dan berhasil. Guru harus memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan bahan dan alat cukup tersedia dan mudah diperoleh.
Sebuah petunjuk ringkas untuk mempertimbangkan ketika merencanakan sebuah rancangan pembelajaran IPA Terpadu, sebagai berikut:
a.      Pilihlah sebuah tema yang cocok.
b.      Ajak seluruh siswa dalam kelas untuk mendiskusikan kemungkinannya.
c.       Tentukan fokus belajarnya.
d.      Ajukan daftar aktivitas-aktivitas yang beragam berkaitan dengan topik.
e.      Kembangkan strategi untuk melibatkan potensi rumah.
f.        Ciptakan atmosfer belajar informal dan rileks.
g.      Berbagi informasi sehari-hari pada topik yang dikaji.
h.      Temui siswa-siswa untuk menentukan dan merefleksi tujuan-tujuan personal.
i.        Dorong kebebasan, kreativitas, dan penemuan.
j.        Dorong siswa untuk bekerja sama.
k.       Beri kesempatan pada siswa untuk berbagi pengalaman.
l.        Libatkan nara sumber seperti pustakawan, artis, para professional, kelompok relawan, dll.
m.    Dorong siswa untuk menyajikan kerja mereka kepada lainnya, termasuk siswa-siswa, para orang tua, kelompok-kelompok relawan, dan pensiunan.
n.      Beri penekanan pada teknik-teknik reflektif dan tanggung jawab untuk evaluasi.

B.    Hasil yang Diharapkan (Analisis Tujuan)
Setelah menentukan SK dan KD, memilih sebuah tema , guru harus menentukan hasil yang diharapkan dari rancangan pembelajaran tersebut, yakni apa yang diharapkan pada siswa untuk diketahui dan dikerjakan setelah suatu pembelajaran selesai dilaksanakan? Hasil belajar harus merefleksikan isi, keterampilan, perilaku, dan sikap. Hasil belajar yang berupa isi harus merujuk pada harapan-harapan sekolah atau Dinas Pendidikan, tetapi boleh juga dikembangkan dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari tema itu sendiri.
Setelah beberapa pertanyaan pemandu telah diidentifikasi, pertanyaan-pertanyaan itu dapat digunakan untuk menentukan hasil belajar yang berupa isi dari rancangan pembelajaran tersebut.

C.     Mengaitkan Tema dengan Hasil Belajar ( Analisis materi)
Setelah menentukan hasil belajar dari rancangan pembelajaran IPA Terpadu, guru dapat memulai untuk memilih IPA Terpadu yang sesuai, misalnya tipe yang cocok adalah  jaring laba-laba  yang merupakan sebuah peta visual tentang bagaimana berbagai bidang muatan dapat dipadukan secara efektif untuk mendukung tema yang dipilih. Tentu saja hal itu bergantung pada lingkup dan fokus tema dan tidak setiap disiplin ilmu akan sesuai untuk dipadu, hanya bidang-bidang yang secara alamiah mendukung dan komplementer terhadap tema yang layak untuk dipadu sehingga kita tidak perlu mencoba untuk memadukan setiap disiplin ilmu dalam Sains untuk setiap tema. Memaksakan pemaduan isi yang tidak logis atau tidak alamiah akan menghilangkan nilai pembelajaran IPA Terpadu. Setelah mengisikan SK dan KD yang akan dipadukan dalam salah satu tipe IPA Terpadu yang dipilih akan dilanjutkan dengan menganalisis konsep-konsep dasar materi tersebut dan menyusunnya dalam peta konsep

D.    Memilih dan Mengembangkan Aktivitas (Analisis kegiatan)
Selanjutnya guru harus memilih atau mengembangkan aktivitas-aktivitas yang tidak hanya menghubungkan disiplin ilmu bersama-sama, tetapi juga mengkaitkan subjek-subjek ke tema secara keseluruhan. Sebagai tambahan terhadap pemilihan aktivitas yang mengkaitkan kurikulum pada tema, guru harus merencanakan aktivitas yang mencerminkan tingkat-tingkat yang berbeda pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Para siswa harus diminta tidak hanya untuk belajar tema pada tingkat faktual, tetapi menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi dan isu berkenaan dengan tema. Ketika memilih aktivitas, guru harus secara konsisten merujuk kembali ke hasil belajar yang diharapkan dan tujuan untuk meyakinkan bahwa setiap aktivitas dalam berbagai cara benar-benar menopang hasil-hasil dan tujuan itu.
Aktivitas IPA Terpadu seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk “belajar sambil berbuat” dalam Sains. Aktivitas-aktivitas  yang dipilih harus mengandung prinsip-prinsip penting berkaitan dengan konsep-konsep individual. Sebagai contoh, saat mempelajari gravitasi bumi, siswa dikenalkan dengan cara sederhana untuk mengetahui efek gravitasi pada benda hidup (cacing tanah). Masing-masing aktivitas harus dekat dengan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan dan penerapan yang menyebabkan siswa harus mengkaitkan topik Sains yang diselidiki dengan konsep-konsep lain dalam Sains, sambil menunjukkan prosedur dan material secara jelas, siswa didorong untuk mengajukan saran-saran berkenaan dengan cara-cara alternatif untuk mendekati beberapa masalah eksperimental. Mereka harus ditanya dan ditantang untuk mengkaitkan pengalaman laboratorium terhadap apa yang dipelajari di kelas dan di luar kelas.
Aktivitas-aktivitas yang dipersiapkan sebaiknya tidak menuntut penyiapan alat-alat yang canggih. Aktivitas-aktivitas itu sebaiknya dirancang untuk mengeksplorasi Sains melalui pendekatan sederhana dan menantang terhadap masing-masing topik. Latar belakang perlu disediakan untuk membantu guru dan siswa membuat keterhubungan antar disiplin ilmu sehingga dapat diselidiki.
Cara lain dalam merancang pembelajaran, pertama guru mengenali wilayah isi yang menyediakan berbagai hal yang sesuai dengan tema. Selanjutnya guru mengembangkan atau memilih aktivitas pada masing-masing subjek yang secara logis mendukung dan terpadu dengan tema. Hasil-hasil kegiatan dalam kelas sedapat mungkin digeneralisasikan pada lingkungan yang lebih luas, sehingga siswa mengembangkan kesadarannya terhadap dampak-dampak kajian, misalnya dampak negatif dari polusi. Sebagai tambahan, para siswa disarankan untuk membuat jurnal dari aktivitasnya untuk membandingkan kondisi kajiannya pada tempat-tempat yang berbeda. Hasil-hasil kajian ini sedapat mungkin digrafikkan untuk kebutuhan perbandingan visual.
Akhirnya, guru harus mengidentifikasi aktivitas kulminasi yang harus dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Para siswa akan mempraktekkan beberapa pengetahuan mereka tentang kajiannya, misalnya mempraktekkan pengetahuan mereka tentang polusi dan lingkungan selama belajar wisata dengan membersihkan danau atau sungai setempat. Mereka juga merancang beberapa tipe rencana konservasi untuk rumah atau sekolah mereka. Pada akhirnya, para siswa akan diberi tes, baik tertulis, lisan, atau perbuatan untuk menentukan sejauh mana mereka menuntaskan lingkup isi pembelajaran.

E.      Mengembangkan Rencana Penilaian (Analisis soal/Asesmen IPA Terpadu)
Guru harus mengumpulkan beberapa tipe rencana penilaian yang dapat digunakan untuk mendemonstrasikan ketuntasan siswa dari hasil belajar yang diharapkan. Rencana harus memuat kriteria untuk menilai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Penilaian boleh mengandung komponen formatif, termasuk kerja portofolio dan evaluasi proses, atau kombinasi antara penilaian formatif dan sumatif, termasuk tes tulis dan tugas-tugas kinerja. Sebagai tambahan, banyak guru memilih untuk menyimpulkan pelajaran berbasis tema dengan aktivitas kulminasi semacam pameran hasil kerja, drama atau studi wisata.
Akhirnya, tema merupakan satu cara untuk mendekati pembelajaran IPA Terpadu yang memperkenankan siswa untuk membuat hubungan antar subjek, konsep atau gagasan. Melalui pembelajaran berbasis tema, guru dapat menawarkan pada para siswa kesempatan untuk mengeksplorasi materi yang relevan secara mendalam, mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi, dan membuat keterhubungan antara sekolah dan dunia nyata.


0 komentar:

Posting Komentar