Agar
penilaian terhadap pembelajaran IPA di kelas dapat dilaksanakan dengan baik,
setiap pihak yang peduli terhadap kualitas sekolah dan siswa di negeri ini
harus berjuang bersama-sama untuk mengembangkan kemampuan menilai (assessment
literacy). Kemampuan menilai adalah kuncinya.
Orang yang mampu melakukan penilaian (assessment literates) adalah mereka yang memahami prinsip dasar penilaian. Pemahaman akan makna penilaian yang baik saja tidaklah cukup. Kita juga harus memahami bagaimana penilaian menghubungkan kualitas pembelajaran dengan upaya untuk mempertahankan alternatif penilaian yang seimbang. Kita harus patuh dan berupaya memenuhi standard yang ditetapkan, dan saling membantu jika penilaian yang dilakukan gagal memenuhi standard ini.
Dalam sistem pendidikan di masa yang akan datang, pengujian terstandar (standardized testing) dan penilaian kelas (classroom assessment) akan tetap ada. Kita harus dapat menghargai perbedaan antara kedua jenis penilaian tersebut dan mampu menjamin kualitas kedua penilaian yang dilakukan.
Pada masa yang akan datang, kedua penilaian ini akan terus digunakan, baik sebagai penyedia informasi untuk pembuatan keputusan maupun sebagai media pengajaran. Kita harus memahami perbedaan antara kedua penggunaannya agar dapat memanfaatkan kekuatan kedua jenis penilaian ini semaksimal mungkin untuk meningkatkan pembelajaran.
Pada masa yang akan datang, penilaian tertulis dan kinerja akan tetap ada. Masing-masing memiliki aturan yang berbeda untuk memperoleh hasil yang baik. Orang yang mampu melakukan penilaian dengan baik memahami makna kualitas penilaian secara menyeluruh dan memahami bahwa kita tidak pernah dibenarkan untuk melakukan penilaian yang tidak baik. Kemampuan melakukan penilaian adalah tujuan utama dalam penilaian kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses asesmen sebagai Perangkat Komunikasi yang Efektif dalam System Pendidikan IPA
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Nuryani Y. Rustaman (—-) menyatakan bahwa istilah penilaian biasanya berhubungan dengan pencapaian siswa atas standar yang ditentukan oleh kurikulum, sedangkan istilah evaluasi dapat diterapkan untuk menyatakan penilaian pada bidang lain.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Proses penilaian merupakan perangkat afektif untuk menyampaikan apa yang diharapkan oleh sistem pendidikan IPA kepada semua pihak yang peduli terhadap pendidikan IPA. Kebijakan dan pelaksanaan penilaian menyediakan definisi operasional mengenai hal-hal yang dianggap penting. Contohnya, penggunaan extended inquiry menyatakan apa saja yang harus dipelajari siswa, apa saja yang harus diajarkan oleh guru, dan di mana saja sumber belajar harus dialokasikan.
B. Standar-standar Asesmen
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.
Gambar 1. Standar Asesmen dalam Pembelajaran IPA
(Sumber: Wahono Widodo)
C. Pergeseran Penekanan Asesmen dalam Pendidikan IPA
Berdasarkan National Science Education Standard in the United States (National Research Council, 1996: 100) perubahan fokus yang terjadi pada standard penilaian adalah sebagai berikut.
Hal yang dikurangi Hal yang diutamakan
Menilai yang mudah diukur Menilai yang paling berharga
Menilai pengetahuan yang memiliki ciri yang jelas Menilai pengetahuan yang kaya dan berstruktur baik
Menilai pengetahuan yang bersifat ilmiah Menilai pemahaman dan pemikiran ilmiah
Menilai untuk mempelajari apa yang tidak dipahami siswa Menilai untuk mempelajari apa yang dipahami siswa
Hanya melakukan penilaian atas pencapaian Menilai pencapaian dan peluang untuk belajar
Penilaian akhir dilakukan oleh guru Siswa terlibat dalam penilaian yang sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil kerja temannya
Pengembangan penilaian eksternal hanya oleh ahli Guru terlibat dalam pengembangan penilaian eksternal
(Sumber: Nuryani Y. Rustaman)
D. Pembelajaran Sains untuk Jangka Panjang
Dalam Nuryani Y. Rustaman (—-), Penilaian terhadap Hasil Pembelajaran:
1. Sasaran yang terarah terutama terhadap: pemikiran, pemahaman atas materi IPA dan penerapannya; kebiasaan berpikir yang produktif (berpikir kritis, berpikir kreatif, mengatur diri sendiri); karaketristik IPA
2. kemampuan berpikir tinggi (higher order thinking skills,HOTS)
3. karakteristik IPA
Berikut ini adalah pengelompokan utama sasaran pencapaian menurut Stiggins (1994:67):
1. Penguasaan siswa atas pengetahuan materi subjek inti;
Kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuannya untuk berpikir dan menyelesaikan masalah;
Kemampuan untuk menunjukkan keterampilan yang terkait dengan pencapaian tertentu, misalnya melakukan tindakan psikomotor;
Kemampuan untuk membuat produk yang terkait dengan jenis pencapaian tertentu, misalnya produk IPA (taksidermi, kerangka, herbarium);
Pencapaian perasaan atau keadaan afektif tertentu, seperti sikap, minat, dan motivasi.
2. Penilaian yang Terarah pada Proses Pembelajaran IPA
a) Penilaian kinerja dan/atau penilaian otentik;
b) Proses IPA diturunkan dari data;
c) Kooperatif dan kolaboratif;
d) Hands-on dan minds-on;
e) Keterampilan praktik dan komunikasi;
f) Sikap ilmiah dan nilai yang terkandung dalam IPA.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nuryani Y. Rustaman (—-) menyatakan bahwa istilah penilaian biasanya berhubungan dengan pencapaian siswa atas standar yang ditentukan oleh kurikulum, sedangkan istilah evaluasi dapat diterapkan untuk menyatakan penilaian pada bidang lain.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.
B. Saran
Hendaknya setiap para pendidik proses assessment khususnya alam pendidikan IPA. Sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan nantinya.
Orang yang mampu melakukan penilaian (assessment literates) adalah mereka yang memahami prinsip dasar penilaian. Pemahaman akan makna penilaian yang baik saja tidaklah cukup. Kita juga harus memahami bagaimana penilaian menghubungkan kualitas pembelajaran dengan upaya untuk mempertahankan alternatif penilaian yang seimbang. Kita harus patuh dan berupaya memenuhi standard yang ditetapkan, dan saling membantu jika penilaian yang dilakukan gagal memenuhi standard ini.
Dalam sistem pendidikan di masa yang akan datang, pengujian terstandar (standardized testing) dan penilaian kelas (classroom assessment) akan tetap ada. Kita harus dapat menghargai perbedaan antara kedua jenis penilaian tersebut dan mampu menjamin kualitas kedua penilaian yang dilakukan.
Pada masa yang akan datang, kedua penilaian ini akan terus digunakan, baik sebagai penyedia informasi untuk pembuatan keputusan maupun sebagai media pengajaran. Kita harus memahami perbedaan antara kedua penggunaannya agar dapat memanfaatkan kekuatan kedua jenis penilaian ini semaksimal mungkin untuk meningkatkan pembelajaran.
Pada masa yang akan datang, penilaian tertulis dan kinerja akan tetap ada. Masing-masing memiliki aturan yang berbeda untuk memperoleh hasil yang baik. Orang yang mampu melakukan penilaian dengan baik memahami makna kualitas penilaian secara menyeluruh dan memahami bahwa kita tidak pernah dibenarkan untuk melakukan penilaian yang tidak baik. Kemampuan melakukan penilaian adalah tujuan utama dalam penilaian kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses asesmen sebagai Perangkat Komunikasi yang Efektif dalam System Pendidikan IPA
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Nuryani Y. Rustaman (—-) menyatakan bahwa istilah penilaian biasanya berhubungan dengan pencapaian siswa atas standar yang ditentukan oleh kurikulum, sedangkan istilah evaluasi dapat diterapkan untuk menyatakan penilaian pada bidang lain.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Proses penilaian merupakan perangkat afektif untuk menyampaikan apa yang diharapkan oleh sistem pendidikan IPA kepada semua pihak yang peduli terhadap pendidikan IPA. Kebijakan dan pelaksanaan penilaian menyediakan definisi operasional mengenai hal-hal yang dianggap penting. Contohnya, penggunaan extended inquiry menyatakan apa saja yang harus dipelajari siswa, apa saja yang harus diajarkan oleh guru, dan di mana saja sumber belajar harus dialokasikan.
B. Standar-standar Asesmen
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.
Gambar 1. Standar Asesmen dalam Pembelajaran IPA
(Sumber: Wahono Widodo)
C. Pergeseran Penekanan Asesmen dalam Pendidikan IPA
Berdasarkan National Science Education Standard in the United States (National Research Council, 1996: 100) perubahan fokus yang terjadi pada standard penilaian adalah sebagai berikut.
Hal yang dikurangi Hal yang diutamakan
Menilai yang mudah diukur Menilai yang paling berharga
Menilai pengetahuan yang memiliki ciri yang jelas Menilai pengetahuan yang kaya dan berstruktur baik
Menilai pengetahuan yang bersifat ilmiah Menilai pemahaman dan pemikiran ilmiah
Menilai untuk mempelajari apa yang tidak dipahami siswa Menilai untuk mempelajari apa yang dipahami siswa
Hanya melakukan penilaian atas pencapaian Menilai pencapaian dan peluang untuk belajar
Penilaian akhir dilakukan oleh guru Siswa terlibat dalam penilaian yang sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil kerja temannya
Pengembangan penilaian eksternal hanya oleh ahli Guru terlibat dalam pengembangan penilaian eksternal
(Sumber: Nuryani Y. Rustaman)
D. Pembelajaran Sains untuk Jangka Panjang
Dalam Nuryani Y. Rustaman (—-), Penilaian terhadap Hasil Pembelajaran:
1. Sasaran yang terarah terutama terhadap: pemikiran, pemahaman atas materi IPA dan penerapannya; kebiasaan berpikir yang produktif (berpikir kritis, berpikir kreatif, mengatur diri sendiri); karaketristik IPA
2. kemampuan berpikir tinggi (higher order thinking skills,HOTS)
3. karakteristik IPA
Berikut ini adalah pengelompokan utama sasaran pencapaian menurut Stiggins (1994:67):
1. Penguasaan siswa atas pengetahuan materi subjek inti;
Kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuannya untuk berpikir dan menyelesaikan masalah;
Kemampuan untuk menunjukkan keterampilan yang terkait dengan pencapaian tertentu, misalnya melakukan tindakan psikomotor;
Kemampuan untuk membuat produk yang terkait dengan jenis pencapaian tertentu, misalnya produk IPA (taksidermi, kerangka, herbarium);
Pencapaian perasaan atau keadaan afektif tertentu, seperti sikap, minat, dan motivasi.
2. Penilaian yang Terarah pada Proses Pembelajaran IPA
a) Penilaian kinerja dan/atau penilaian otentik;
b) Proses IPA diturunkan dari data;
c) Kooperatif dan kolaboratif;
d) Hands-on dan minds-on;
e) Keterampilan praktik dan komunikasi;
f) Sikap ilmiah dan nilai yang terkandung dalam IPA.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nuryani Y. Rustaman (—-) menyatakan bahwa istilah penilaian biasanya berhubungan dengan pencapaian siswa atas standar yang ditentukan oleh kurikulum, sedangkan istilah evaluasi dapat diterapkan untuk menyatakan penilaian pada bidang lain.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.
B. Saran
Hendaknya setiap para pendidik proses assessment khususnya alam pendidikan IPA. Sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar